Total Tayangan Halaman

Sabtu, 19 Februari 2011

Sejarah Al-Qur’an Dan Injil oleh Abdullah Ibrahim Al-Qur’an Injil PERMULAAN Pewahyuan diberikan kepada Muhammad dari sekitar 610 M. hingga sesaat sebelum kematiannya pada tahun 632 M. Berarti berlangsung kira-kira 23 tahun. Yesus memulai pelayanan

Sejarah Al-Qur’an Dan Injil oleh Abdullah Ibrahim Al-Qur’an Injil
PERMULAAN Pewahyuan diberikan kepada Muhammad dari sekitar 610 M.
hingga sesaat sebelum kematiannya pada tahun 632 M. Berarti
berlangsung kira-kira 23 tahun. Yesus memulai pelayanan-Nya sekitar 26
M. Dia mengajar dan berkhotbah selama kira-kira tiga tahun hingga 29
M. MENGHAFAL Selama masa pewahyuan diterima oleh nabi Islam, umat
Muslim didorong untuk mengha-falnya: "Disampaikan oleh Usman bin
Affan: Nabi berkata: ‘Yang paling pintar di antara kalian haruslah
mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.’" (Bukhari, VI, No.106) Apa
yang diucapkan Yesus dihafalkan selama masa pelayanan-Nya dihafalkan
karena 2 alasan: Pengikut pertama Yesus semuanya adalah orang Yahudi.
Orang Yahudi mempunyai tradisi yang kuat untuk menghafal ayat-ayat
suci dan pengajaran rabbi mereka.Keseriusan pengajaran Yesus membuat
hafalan benar-benar diperlukan. (Lukas 6:46,49) PENCATATAN PERTAMA
Dicatat semasa hidup Muhammad pada bahan tulis yang berbeda. Bagaimana
pun, kitab-kitab tersebut tidak dalam satu bundel. Hal ini dibenarkan
oleh sebuah pernyataan yang mengatakan, "ketika orang-orang datang ke
Medinah untuk belajar mengenai Islam, mereka diberi salinan-salinan
dari pasal-pasal dari Al-Qur’an, untuk dibaca dan dipelajari dalam
hati." ("Sahifa Hammam ibn Munabbih," oleh Hamidullah, 1979, p.64) Apa
yang Yesus katakan dan lakukan dalam masa pelayanan-Nya kemungkinan
ditulis juga pada masa hidup-Nya. Lukas yang menulis Injil mungkin
sekitar tahun 59-63 M memulai tulisannya dengan mengatakan: "Banyak
orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa
yang telah terjadi di antara kita..." (Luke 1:1). PENYAMPAIAN DARI
MULUT KE MULUT Pewahyuan yang diterima Muhammad disampaikan secara
lisan untuk selama 43 tahun dari 610 M sampai 653 Masehi. Selepas itu,
Kalifah yang KETIGA Usman memerintahkan untuk mencatat Al-Qur’an.
Selama periode 22 tahun pertama dari masa itu, nabi masih hidup. Injil
disampaikan secara lisan terutama sekitar 29 tahun dari 26 M hingga
55M. Tahun 55 Masehi pengajaran utama Injil pertama kali dicatat oleh
Paulus. Seluruh Perjanjian Baru telah lengkap sebelum 80 Masehi. ORANG
YANG MENCATAT SALINAN YANG PERTAMA Muhammad TIDAK mencatat sendiri
pewahyuan yang didapatnya. Ketika terjadi perang di Yamama pada tahun
633 M di mana banyak orang Muslim terbunuh, ditakutkan sebagian dari
pewahyuan itu akan turut hilang. Karena itu, Abu Bakar, pemimpin/
Kalifah Muslim pertama setelah kematian Muhammad, meminta Zaid bin
Thabit untuk mengumpulkan semua tulisan Al Qur’an yang ada yang
ditulis pada bahan tulisan yang berbeda-beda. Pesan yang dibawa oleh
Yesus tidak ditulis oleh-Nya sendiri. Matius, salah seorang murid-Nya
mencatat apa yang Ia katakan dan Ia perbuat. SEMUA penulis Buku-buku
Perjanjian Baru adalah saksi mata atau orang pertama yang mengetahui
pelayanan Hazrat Isa. Mereka menuliskannya di bawah pengilhaman dari
Tuhan (2 Peter 1: 20-21) untuk komunitas yang berbeda dengan kebutuhan
yang berbeda pula. BERMACAM-MACAM PEMBACAAN Sejumlah hadits mengatakan
bahwa beberapa pengikut Muhammad mencatat sendiri kumpulan pewahyuan
yang mereka dapat. ("Itqan I" oleh Suyuti, hal.62). Kumpulan Al-Qur’an
yang berbeda ini juga berisi bermacam-macam pembacaan yang berbeda.
Yang berasal dari Ibnu Masud saja, ada 1700 buah ("Materials for the
history of the text of the Qur’an" oleh A. Jeffry, 1937). Pernyataan
tentang keragaman ini hanya terdapat di dalam hadits. Ada sekurang-
kurangnya lima pemilik-pemilik mushaf-mushaf(koleksi) Al-Quran semasa
itu yaitu: Abdullah b.Masud, Ubai b.Ka'b (Syam/Syria), Ibn Abbas, Abu
Musa (Basra) dan Ali b Abi Talib (Kalifah keempat). Sampai sekarang
masih ada sekitar 5500 naskah berbahasa Yunani yang berisikan seluruh
atau sebagian dari Perjanjian Baru ("Answers to tough questions" Oleh
Josh McDowell dan Don Stewart, 1980, p.4). Banyak di antaranya
berisikan sejumlah pembacaan yang berbeda, kebanyakan disebabkan
perbedaan gramatika. Semua perbedaan pembacaan yang muncul dari
kesalahan yang terjadi dalam tahun-tahun berikutnya tidak berpengaruh
pada penterjemahan sehingga pada saat sekarang. Karena seluruh naskah
telah dengan hati-hati dipelihara, penelitian ilmiah dapat dilakukan
untuk menentukan pembacaan dan penterjemahan yang sebenar. SALINAN
TERTUA SAAT INI Setelah mempelajari dengan sangat teliti naskah-naskah
Al-Qur’an pertama yang masih ada, John Gilchrist mengatakan: "naskah
tertua Al-Qur’an yang masih ada sekarang dibuat sekitar sekurang2nya
seratus tahun setelah kematian Muhammad." ("Jam' Al-Qur'an", hal 153).
Salinan tertua dari hampir setengah dari Perjanjian Baru yang masih
ada sekarang ini dibuat sekitar 200 M, yaitu sekitar 130-174 tahun
setelah naskah asli ditulis. Penting bagi kita untuk menyadari bahwa
seluruh doktrin utama Kristen ada di dalamnya! Salinan tertua
Perjanjian Baru lengkap (Injil) yang ada hingga saat ini ditulis
sekitar 350 M, yaitu 280-324 tahun setelah naskah pertama ditulis.
KESIMPULAN Catatan pertama dari keduanya, yaitu Al-Qur’an dan Injil
masing-masing dibuat pada masa Yesus dan Muhammad hidup. Penyampaian
Al-Qur’an dan Injil terutama disampaikan secara verbal. Al-Qur’an
disampaikan dari mulut ke mulut selama 43 tahun, dan Injil selama
30-44 tahun. Muslim dan Kristen dua-duanya percaya bahwa Tuhan telah
mengilhami Kitab Suci mereka dan bahwa Tuhan mengawasi seluruh proses
ketika pewahyuan itu dihafalkan dan kemudian dicatat. Walaupun ada
beberapa perbedaan dalam pembacaan dalam kedua kitab ini, Muslim dan
Kristen percaya bahwa mereka mempunyai sesuatu yang pada dasarnya
Tuhan ingin mereka terima. Karena alasan-alasan tertentu kedua
kelompok ini percaya bahwa kitab mereka telah dipelihara dengan sangat
hati-hati dari sejak awal hingga kini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar